UNSUR – UNSUR
PENDIDIKAN
OLEH
RIMA MAULIDYA
WAHYUNINGTYAS
120431426429
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI
PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI S-1
PENDIDIKAN EKONOMI
SEPTEMBER
2012
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penulisan
- Metode Penelitian
BAB
2 PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pendidikan
2.2
Unsur-Unsur
Pendidikan
BAB
3 PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Kata
Pengantar
Puji
syukur penulis panjatan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga makalah yang berjudul
“Unsur – Unsur
Pendidikan”
dapat terselesaikan. Tujuan penulisan makalah ini selain untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan juga sebagai
referensi pengetahuan baru bagi para pembaca.
Penulis
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan
memberi dorongan kepada penulis sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Terimakasih kami haturkan kepada.
- Bapak Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. H. Suparno yang telah menyediakan sarana dan prasarana yang membantu penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
- Prih hadinto/Sri handayani, selaku pembimbing dan dosen mata Kuliah pengantar pendidikan
- Perpustakaan Universitas Negeri Malang yang telah menyediakan berbagai literatur yang menunjang terselesaikannya makalah ini.
- Teman-teman yang memberi bantuan dan dorongan serta do’a guna terselesaikannya makalah ini.
- Orang tua penulis yang senantiasa memberi dorongan, semangat dan do’a sepenuh hati.
Penulis sangat
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Malang,
22 September
2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dewasa ini
pendidikan .
- Rumusan Masalah
- Apakah Pendidikan itu?
- Apa saja Unsur – unsur yang ada pada pendidikan itu?
- Tujuan Penulisan
- Mnengetahui arti pendidikan.
- Memahami unsur-unsur pendidikan
- Metode Penelitian
Dalam pembuatan
makalah ini kami menggunakan metode, kajian pustaka. Kami menggunakan
metode-metode ini karena mengkaji liniatur pustaka yang mendukung dan
relevan.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pendidikan
Selama ini kita
sangat familiar dengan apa yang dikatakan dengan pendidikan bahkan
kita sekarang ini masih menempuh pendidikan itu sendiri,
namun
taukah kita apa arti dari pendidikan itu sendiri??
Pendidikan merupakan
alat transfortasi suatu pengetahuan yang di alami oleh manusia namun
pendidikan tidak hanya diartikan seperti itu saja,
namun
pendidikan sangat luas arti dan masukutnya dalam kehidupan
manusia.Seperti yang dituliskan dalam literatur yang kami miliki.
“Pendidikan,seperti
sifat sasaranya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya
sangat komplek” oleh sebab itu karna sangat kompleks maka
pengartian pendidikan sangat luas dan sangat sulit mencari pembatasan
yang cukup untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap, dan
sangat tergantun pendapat ilmuwan yang berankaragam yang satu sama
lain cukup berbeda.
Contoh dari beberapa
pembatasan pendidikan antara lain :
- Pendidikan sebagai tranformasi budaya
- Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi
- Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara
- Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja
Jadi pendidikan
adalah suatu proses memanusiakan manusia melalui pengajaran atau di
Indonesia pendidikan dapat kita fahami dari pengimplikasian
pendidikan itu ke mana arahnya,seperti yang di definisikan oleh GBHN
“Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia
dan bedasarka pancasila serta Undang-undang dasar 1945 diarahkan
untukmeningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa.”
Namun tercapainya
suatu pendidikan itu sendiri harus kita telaah tentang apa saja yang
ada di dalamnya atau kata lainya pendidikan memiliki unsur-unsur yang
memadai untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan.
2.2
Unsur – unsur pendidikan
Dalam
pendidikan,suatu proses pendidikan melibatkan banyak hal,sehingga
terdapat unsur –unsur pendidikan.dan dibawah ini adalah beberapa
unsur pendidikan :
- Peserta Didik
Peserta didik
berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung
menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau
pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya
Ciri khas peserta
didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a. Individu yang
memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan
yang unik.
b. Individu yang
sedang berkembang.
c. Individu yang
membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu yang
memiliki kemampuan untuk mandiri.
- Orang yang membimbing (Pendidik)
Yang dimaksud
pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami
pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin
program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
- Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif
pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian
tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses
berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat
pendidikan.
- Komunikasi
Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara
keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.A pabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat
bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
- Kewibawaans
Perbuatan orang
dewasahendaknyaada unsure wibawa dalam arti diharapkan baik secara
sadar atau tidak anak yang belum dewasa tadi patuh akan hasil didikan
orang dewasa. Secara sukarela (kewibawaan adalah pengaruh yang
diterima dengan sukarela dan dimiliki oleh orang dewasa. Wibawa
timbul dengan sendirinya, tidak dibuat-buat, sebab kewibawaan itu
sesuatu kelebihan yang ada dalam diri orang dewasa tadi sehingga anak
merasa :
a, Dilindungi
b, Percaya
c, Dibimbing
d, Menerimanya
dengang sukarela
- Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
- Alat dan metode
Alat dan metode
diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan
dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat
melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan
efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif
dan yang kuratif.
- Tempat Peristiwa bimbingan Berlangsung(Lingkungan Pendidikan)
Lingkungan
pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga,
sekolah dan masyarakat dan pengaruh dari tri pusat pendidikan itu
sangat berpengaruh dalam kehidupan peserta didik
- Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (Materi Pendidikan)
Materi adalah
sesuatu yang disampaikan. dalam pembelajaran, materi diejawantahkan
dalam kurikulum
- Normatif
Yaitu adanya
komunikasi tadi dibatasi adanya ketentuan suatu norma baik norma
adat,agama, hokum,social, dan norma pendidikan formal. Normative ada
dua bentuk yaitu,
- Norma Sosial
Meliputi :
- Ketentuan nilai baik dan buruk
- Sopan santun dalam pergaulan
- Adat istiadat
- Gotong royong
- Prinsip Dedaktik(Pelajaran Ordik)
Meliputi :
- Pengajaran harus ada aktivitas
- Aktivitas menimbulkan pengalaman
- Pengajaran bedasarkan minat dan perhatian
- Pengajaran menjalin teori dan praktek
- Pengajaran berpaduan belajar dan bekerja
- Pengajran harus sistematis sesuai pedoman yang ada
- Peragaan
- Unsur Pengetahuan
Pengetahuan adalah
merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini
terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003)
Menurut Notoatmodjo
(2003:3) 3) membagi 6 tingkat pengetahuan. Ada 6 tingkat pengetahuan
yang dicapai dalam domain kognitif yaitu :
- Tahu (Know)
Tahu diartikan
sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima.
- Memahami (coprehention)
Memahami diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara
benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
- Aplikas (aplication)
Aplikasi diartikan
sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai
aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
- Analisis
Adalah suatu
kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam
komponen-komponen tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
- Sintesa
Adalah suatu
kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam
suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi
yang ada.
- Evaluasi
Evaluasi ini
berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah
ada.
- Unsur Perilaku
Skiner (1938)
seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon
atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh
karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori
skiner disebut teori “S – O - R”atau Stimulus – Organisme –
Respon. Skiner membedakan adanya dua proses.
- Respondent respon atau reflexsive, yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsangan – rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebutelecting stimulation karena menimbulkan respon – respon yang relative tetap. Misalnya : makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup, dan sebagainya. Respondent respon ini juga mencakup perilaku emosinal misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraannya ddengan mengadakan pesta, dan sebagainya.
- Operant respon atau instrumental respon, yakni respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Pernagsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce, karena memperkuat respon. Misalnya apabila seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik kemudian memperoleh penghargaan dari atsannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya.
- Unsur Kedewasaan
Bicara kedewasaan
berarti kita membicarakan mengenai cara berpikir seseorang ataupun
cara bertingkah laku seseorang, bukan mengenai masalah umur/usia
seseorang. Umumunya semakin bertambah usia seseorang, kedewasaannya
juga bertambah. Dalam usia yang sama, tingkat kedewasaan seseorang
belum tentu sama dengan orang lain. Inilah yang menyebabkan kita
sering menjumpai orang yang umurnya lebih tua namun tingkat
kedewasaannya jauh dibanding seseorang yang lebihmudadarinya.
Jadi sebenarnya
tingkat kedewasaan itu akan selalu berkembang (kalau tidak ada
halangan). Namun, tingkat perkembangan kedewasaan seseorang dengan
orang lain tidaklah sama, ada yang cepat, ada pula yang lambat.
Tingkat kedewasaan seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan,
terutama keluarga dan teman, beban hidup/masalah yang dihadapi,
tingkat pendidikan mungkin juga mempengaruhi karena kedewasaan itu
sebenarnyaadalahprosespembelajaran.
Tidak ada alat ukur
yang pasti untuk mengetahui tingkat kedewasaann seseorang. Kedewasaan
itu relatif, tidak bisa diukur, namun dapat dibandingkan.
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pendidikan adalah
proses memanusiakan manusia yang dalam pengertianya tidak dapat di
artikan secara sempit karna tergantung oleh berbagai pembatas –
pembatas oleh para ahli
dan dalam pengimplikasian terhadap tujuan pendidikan itu kita perlu meng kaji tentang unsur – unsur pendidikan itu sendiri yang mana dari unsur – unsur itu timbul permasalahan yang membuat hasil dari pendidikan itu sendiri terbilang gagal, unsur – unsur itu meliputi
dan dalam pengimplikasian terhadap tujuan pendidikan itu kita perlu meng kaji tentang unsur – unsur pendidikan itu sendiri yang mana dari unsur – unsur itu timbul permasalahan yang membuat hasil dari pendidikan itu sendiri terbilang gagal, unsur – unsur itu meliputi
- Peserta didik
- Pendidik
- Interaksi antara pendidik dan peserta didik
- Komunikasi
- Kewibawaan
- Kearah mana pendidikan ditunjukan
- Normatif
- Pengetahuan
- Perilaku
- Kedewasaan
Yang mana dari unsur
– unsur ini harus saling bersinambung sehingga tujuan dan manfaat
pendidikan dapat dicapai secara optimal dan membanggakan.
3.2
Saran
Agar
pendidikan dapat Berjalan dengan baik dan tercapai manfaat nya maka
para pendidik harus faham dan mengerti tentang arti pendidikan itu
sendiri dan juga faham akan unsur – unsur apa saja yang ada dalam
pendidikan sehingga pendidik dapat bertindak sesuai jalan yang benar
dalam mendidik peserta didik
DAFTAR
PUSTAKA
Diki,
2009. Penyakit
Kanker Leher Rahim (Serviks),
(online).
(http://mediapenunjangmedis.dikirismanto.com/category/info-penyakit/penyakit-kanker-leher-rahim-serviks-info-penyakit,
diakses 27 Januari 2011)
Ibujempol. Awas
Momok Kaum Wanita , (online).
(http://www.ibujempol.com/awas-momok-kaum-wanita/,
diakses 27 Januari 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar