Kamis, 11 April 2013

UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN


UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN

OLEH
RIMA MAULIDYA WAHYUNINGTYAS
120431426429





UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN EKONOMI
SEPTEMBER 2012

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan Penulisan
  4. Metode Penelitian
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan
2.2 Unsur-Unsur Pendidikan

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga makalah yang berjudul “Unsur – Unsur Pendidikan” dapat terselesaikan. Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan juga sebagai referensi pengetahuan baru bagi para pembaca.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberi dorongan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Terimakasih kami haturkan kepada.
  1. Bapak Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. H. Suparno yang telah menyediakan sarana dan prasarana yang membantu penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
  2. Prih hadinto/Sri handayani, selaku pembimbing dan dosen mata Kuliah pengantar pendidikan
  3. Perpustakaan Universitas Negeri Malang yang telah menyediakan berbagai literatur yang menunjang terselesaikannya makalah ini.
  4. Teman-teman yang memberi bantuan dan dorongan serta do’a guna terselesaikannya makalah ini.
  5. Orang tua penulis yang senantiasa memberi dorongan, semangat dan do’a sepenuh hati.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Malang, 22 September 2012

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dewasa ini pendidikan .
  1. Rumusan Masalah
  1. Apakah Pendidikan itu?
  2. Apa saja Unsur – unsur yang ada pada pendidikan itu?
  1. Tujuan Penulisan
  1. Mnengetahui arti pendidikan.
  2. Memahami unsur-unsur pendidikan

    1. Metode Penelitian
Dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan metode, kajian pustaka. Kami menggunakan metode-metode ini karena mengkaji liniatur pustaka yang mendukung dan relevan.








BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan
Selama ini kita sangat familiar dengan apa yang dikatakan dengan pendidikan bahkan kita sekarang ini masih menempuh pendidikan itu sendiri, namun taukah kita apa arti dari pendidikan itu sendiri??
Pendidikan merupakan alat transfortasi suatu pengetahuan yang di alami oleh manusia namun pendidikan tidak hanya diartikan seperti itu saja, namun pendidikan sangat luas arti dan masukutnya dalam kehidupan manusia.Seperti yang dituliskan dalam literatur yang kami miliki.
“Pendidikan,seperti sifat sasaranya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat komplek” oleh sebab itu karna sangat kompleks maka pengartian pendidikan sangat luas dan sangat sulit mencari pembatasan yang cukup untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap, dan sangat tergantun pendapat ilmuwan yang berankaragam yang satu sama lain cukup berbeda.
Contoh dari beberapa pembatasan pendidikan antara lain :
  1. Pendidikan sebagai tranformasi budaya
  2. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi
  3. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara
  4. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja
Jadi pendidikan adalah suatu proses memanusiakan manusia melalui pengajaran atau di Indonesia pendidikan dapat kita fahami dari pengimplikasian pendidikan itu ke mana arahnya,seperti yang di definisikan oleh GBHN “Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan bedasarka pancasila serta Undang-undang dasar 1945 diarahkan untukmeningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa.”
Namun tercapainya suatu pendidikan itu sendiri harus kita telaah tentang apa saja yang ada di dalamnya atau kata lainya pendidikan memiliki unsur-unsur yang memadai untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan.
2.2 Unsur – unsur pendidikan
Dalam pendidikan,suatu proses pendidikan melibatkan banyak hal,sehingga terdapat unsur –unsur pendidikan.dan dibawah ini adalah beberapa unsur pendidikan :
  1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
  1. Orang yang membimbing (Pendidik)
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.


  1. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
  1. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.A pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
  1. Kewibawaans
Perbuatan orang dewasahendaknyaada unsure wibawa dalam arti diharapkan baik secara sadar atau tidak anak yang belum dewasa tadi patuh akan hasil didikan orang dewasa. Secara sukarela (kewibawaan adalah pengaruh yang diterima dengan sukarela dan dimiliki oleh orang dewasa. Wibawa timbul dengan sendirinya, tidak dibuat-buat, sebab kewibawaan itu sesuatu kelebihan yang ada dalam diri orang dewasa tadi sehingga anak merasa :
a, Dilindungi
b, Percaya
c, Dibimbing
d, Menerimanya dengang sukarela

  1. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
  1. Alat dan metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
  1. Tempat Peristiwa bimbingan Berlangsung(Lingkungan Pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat dan pengaruh dari tri pusat pendidikan itu sangat berpengaruh dalam kehidupan peserta didik
  1. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (Materi Pendidikan)
Materi adalah sesuatu yang disampaikan. dalam pembelajaran, materi diejawantahkan dalam kurikulum

  1. Normatif
Yaitu adanya komunikasi tadi dibatasi adanya ketentuan suatu norma baik norma adat,agama, hokum,social, dan norma pendidikan formal. Normative ada dua bentuk yaitu,
  1. Norma Sosial
Meliputi :
  1. Ketentuan nilai baik dan buruk
  2. Sopan santun dalam pergaulan
  3. Adat istiadat
  4. Gotong royong
  1. Prinsip Dedaktik(Pelajaran Ordik)
Meliputi :
  1. Pengajaran harus ada aktivitas
  2. Aktivitas menimbulkan pengalaman
  3. Pengajaran bedasarkan minat dan perhatian
  4. Pengajaran menjalin teori dan praktek
  5. Pengajaran berpaduan belajar dan bekerja
  6. Pengajran harus sistematis sesuai pedoman yang ada
  7. Peragaan
  1. Unsur Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003)
Menurut Notoatmodjo (2003:3) 3) membagi 6 tingkat pengetahuan. Ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu :
  1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
  1. Memahami (coprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
  1. Aplikas (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
  1. Analisis
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
  1. Sintesa
Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada.
  1. Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
  1. Unsur Perilaku
Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori skiner disebut teori “S – O - R”atau Stimulus – Organisme – Respon. Skiner membedakan adanya dua proses.
    1. Respondent respon atau reflexsive, yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsangan – rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebutelecting stimulation karena menimbulkan respon – respon yang relative tetap. Misalnya : makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup, dan sebagainya. Respondent respon ini juga mencakup perilaku emosinal misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraannya ddengan mengadakan pesta, dan sebagainya.
    2. Operant respon atau instrumental respon, yakni respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Pernagsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce, karena memperkuat respon. Misalnya apabila seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik kemudian memperoleh penghargaan dari atsannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya.
  1. Unsur Kedewasaan
Bicara kedewasaan berarti kita membicarakan mengenai cara berpikir seseorang ataupun cara bertingkah laku seseorang, bukan mengenai masalah umur/usia seseorang. Umumunya semakin bertambah usia seseorang, kedewasaannya juga bertambah. Dalam usia yang sama, tingkat kedewasaan seseorang belum tentu sama dengan orang lain. Inilah yang menyebabkan kita sering menjumpai orang yang umurnya lebih tua namun tingkat kedewasaannya jauh dibanding seseorang yang lebihmudadarinya.
Jadi sebenarnya tingkat kedewasaan itu akan selalu berkembang (kalau tidak ada halangan). Namun, tingkat perkembangan kedewasaan seseorang dengan orang lain tidaklah sama, ada yang cepat, ada pula yang lambat. Tingkat kedewasaan seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama keluarga dan teman, beban hidup/masalah yang dihadapi, tingkat pendidikan mungkin juga mempengaruhi karena kedewasaan itu sebenarnyaadalahprosespembelajaran.
Tidak ada alat ukur yang pasti untuk mengetahui tingkat kedewasaann seseorang. Kedewasaan itu relatif, tidak bisa diukur, namun dapat dibandingkan.

















BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia yang dalam pengertianya tidak dapat di artikan secara sempit karna tergantung oleh berbagai pembatas – pembatas oleh para ahli
dan dalam pengimplikasian terhadap tujuan pendidikan itu kita perlu meng kaji tentang unsur – unsur pendidikan itu sendiri yang mana dari unsur – unsur itu timbul permasalahan yang membuat hasil dari pendidikan itu sendiri terbilang gagal, unsur – unsur itu meliputi
  1. Peserta didik
  2. Pendidik
  3. Interaksi antara pendidik dan peserta didik
  4. Komunikasi
  5. Kewibawaan
  6. Kearah mana pendidikan ditunjukan
  7. Normatif
  8. Pengetahuan
  9. Perilaku
  10. Kedewasaan
Yang mana dari unsur – unsur ini harus saling bersinambung sehingga tujuan dan manfaat pendidikan dapat dicapai secara optimal dan membanggakan.
3.2 Saran
Agar pendidikan dapat Berjalan dengan baik dan tercapai manfaat nya maka para pendidik harus faham dan mengerti tentang arti pendidikan itu sendiri dan juga faham akan unsur – unsur apa saja yang ada dalam pendidikan sehingga pendidik dapat bertindak sesuai jalan yang benar dalam mendidik peserta didik
















DAFTAR PUSTAKA
Diki, 2009. Penyakit Kanker Leher Rahim (Serviks), (online). (http://mediapenunjangmedis.dikirismanto.com/category/info-penyakit/penyakit-kanker-leher-rahim-serviks-info-penyakit, diakses 27 Januari 2011)
Ibujempol. Awas Momok Kaum Wanita , (online). (http://www.ibujempol.com/awas-momok-kaum-wanita/, diakses 27 Januari 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar